Postingan kali ini cuman mau sekedar share link aja... Kalo pembaca baik hati dan murah senyum, boleh di-click smile nya :D
Photobomb Level: Ninja!
Perjalanan hidup ketiga cewek asal Semarang yang terdampar di kehidupan keras Jakarta, dan ketiganya akhirnya terikat baik secara terpaksa dan tidak terpaksa satu sama lain sampai waktu yang tidak ditentukan.
Monday, September 17, 2012
Wednesday, September 12, 2012
One Letter Away
Hola!
Setelah lama absen dari kandang karena libur lebaran dan acara outing kantor, seperti biasa Leku akan berbagi cerita seru seperti yang baru-baru saja terjadi kurang lebih 1 minggu yang lalu.
Dalam percakapan kita sehari-hari, baik itu lewat email, BBM, maupun chatting, kita seringkali melakukan beberapa 'penyingkatan' untuk meminimalisir apa yang harus kita ketik, misalnya: kata 'aku' kadang menjadi 'ak', 'aq', atau kadang cuman 'q'. Penyingkatan semacam ini seharusnya bukan menjadi masalah, karena sudah sering terjadi dan sudah lumayan tenar di kalangan kita.
Masih seputar penyingkatan, ada pula yang suka menyingkat nama, khususnya nama yang mungkin bisa dibilang adalah trademark masing-masing orang dan hanya diketahui kalangan tertentu saja. Seperti misalnya 'Cembul' yang selalu disingkat menjadi 'Mbul', ataupun 'Leku' yang lebih akrab disingkat menjadi 'Lek'. Kejadian seminggu yang lalu kurang lebih berhubungan dengan singkat menyingkat nama ini.
Masing-masing orang, setiap tahunnya, tentu akan merayakan apa yang disebut dengan hari lahir mereka, alias ulang tahun, dan tidak jarang ada 2 orang yang mempunyai hari ulang tahun yang sama, dan bahkan punya nama yang sama. Kesalahpahaman mengenai penyampaian ucapan pun tidak luput dari kejadian sehari-hari. Disinilah kejadian 1 minggu yang lalu itu kira-kira bermuara.
Kira-kira 1 minggu yang lalu, salah satu rekan kerja Leku, seperti sudah disebutkan sebelumnya, berulang tahun yang kesekian, sebut saja A. Begitu pula dengan teman dari salah tiga rekan kerja Leku, sebut saja O. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketiga rekan kerja Leku begitu antusias untuk merayakan ulang tahun O dengan mengupdate status BBM mereka. Update status mereka kira-kira seperti ini:
Hal ini tentunya tidak aneh, terutama di mata Leku yang sudah melihat status seperti ini untuk ke2 kalinya. Hal yang mengherankan justru muncul dari sisi rekan kerja Leku yang ternyata, sama seperti O, sedang berulang tahun hari itu, A. Perlu diketahui, A memiliki nama panggilan yang tidak cukup terkenal di kalangan kantor, kecuali bagi segelintir orang yang punya media social networking dengan tema burung biru, termasuk Leku. Nama panggilan ini pun entah kenapa mempunyai kesamaan dengan teman dari rekan kerja Leku, yaitu Oa. Perbedaan yang signifikan? Bagi segelintir orang yang jeli dan teliti, tentu saja demikian, tapi sayangnya tidak untuk segelintir orang lainnya.
Kesalahpahaman mulai terjadi di saat A melakukan update dengan status BBM nya, yang kira-kira bunyinya seperti ini: (oh, sebagai informasi, ketiga rekan kerja Leku masing-masing sebut saja X, Y, dan Z)
Insiden yang mengikuti kesalahpahaman pertama adalah ketika A kembali mengupdate profile picture nya di BBM dengan status dari ketiga rekan kerja Leku. Dampak dari kejadian ini? Sebenarnya tidak ada pihak yang dirugikan, yang ada hanyalah pihak yang merasa bingung dan tidak enak, pihak yang merasa ini adalah lelucon paling bagus untuk hari tersebut, dan pihak yang merasa perlu memberitahu yang bersangkutan tapi tidak melakukannya dengan alasan nyawa.
Inti yang bisa diambil dari kejadian ini? Ketelitian dan pemahaman yang dalam diperlukan dan seharusnya dan sebaiknya diterapkan bukan hanya dalam lingkungan kerja, tapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama untuk hal-hal sensitif dimana 1 huruf yang kecil bisa berakibat fatal. Jangan sampai gara-gara nila satu huruf, rusak susu sebelangga. :)
Setelah lama absen dari kandang karena libur lebaran dan acara outing kantor, seperti biasa Leku akan berbagi cerita seru seperti yang baru-baru saja terjadi kurang lebih 1 minggu yang lalu.
Dalam percakapan kita sehari-hari, baik itu lewat email, BBM, maupun chatting, kita seringkali melakukan beberapa 'penyingkatan' untuk meminimalisir apa yang harus kita ketik, misalnya: kata 'aku' kadang menjadi 'ak', 'aq', atau kadang cuman 'q'. Penyingkatan semacam ini seharusnya bukan menjadi masalah, karena sudah sering terjadi dan sudah lumayan tenar di kalangan kita.
Masih seputar penyingkatan, ada pula yang suka menyingkat nama, khususnya nama yang mungkin bisa dibilang adalah trademark masing-masing orang dan hanya diketahui kalangan tertentu saja. Seperti misalnya 'Cembul' yang selalu disingkat menjadi 'Mbul', ataupun 'Leku' yang lebih akrab disingkat menjadi 'Lek'. Kejadian seminggu yang lalu kurang lebih berhubungan dengan singkat menyingkat nama ini.
Masing-masing orang, setiap tahunnya, tentu akan merayakan apa yang disebut dengan hari lahir mereka, alias ulang tahun, dan tidak jarang ada 2 orang yang mempunyai hari ulang tahun yang sama, dan bahkan punya nama yang sama. Kesalahpahaman mengenai penyampaian ucapan pun tidak luput dari kejadian sehari-hari. Disinilah kejadian 1 minggu yang lalu itu kira-kira bermuara.
Kira-kira 1 minggu yang lalu, salah satu rekan kerja Leku, seperti sudah disebutkan sebelumnya, berulang tahun yang kesekian, sebut saja A. Begitu pula dengan teman dari salah tiga rekan kerja Leku, sebut saja O. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketiga rekan kerja Leku begitu antusias untuk merayakan ulang tahun O dengan mengupdate status BBM mereka. Update status mereka kira-kira seperti ini:
'Happy Birthday O! *party* *hug* *kiss* *cake*'
'Happy Birthday my dear O! *party* *hug* *cake*'
'Hepi bday O!! *hug* *kiss* *cake*'
Hal ini tentunya tidak aneh, terutama di mata Leku yang sudah melihat status seperti ini untuk ke2 kalinya. Hal yang mengherankan justru muncul dari sisi rekan kerja Leku yang ternyata, sama seperti O, sedang berulang tahun hari itu, A. Perlu diketahui, A memiliki nama panggilan yang tidak cukup terkenal di kalangan kantor, kecuali bagi segelintir orang yang punya media social networking dengan tema burung biru, termasuk Leku. Nama panggilan ini pun entah kenapa mempunyai kesamaan dengan teman dari rekan kerja Leku, yaitu Oa. Perbedaan yang signifikan? Bagi segelintir orang yang jeli dan teliti, tentu saja demikian, tapi sayangnya tidak untuk segelintir orang lainnya.
Kesalahpahaman mulai terjadi di saat A melakukan update dengan status BBM nya, yang kira-kira bunyinya seperti ini: (oh, sebagai informasi, ketiga rekan kerja Leku masing-masing sebut saja X, Y, dan Z)
'Thank you dear X, Y, Z!! *hug* *kiss* *party*'
Insiden yang mengikuti kesalahpahaman pertama adalah ketika A kembali mengupdate profile picture nya di BBM dengan status dari ketiga rekan kerja Leku. Dampak dari kejadian ini? Sebenarnya tidak ada pihak yang dirugikan, yang ada hanyalah pihak yang merasa bingung dan tidak enak, pihak yang merasa ini adalah lelucon paling bagus untuk hari tersebut, dan pihak yang merasa perlu memberitahu yang bersangkutan tapi tidak melakukannya dengan alasan nyawa.
Inti yang bisa diambil dari kejadian ini? Ketelitian dan pemahaman yang dalam diperlukan dan seharusnya dan sebaiknya diterapkan bukan hanya dalam lingkungan kerja, tapi juga dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama untuk hal-hal sensitif dimana 1 huruf yang kecil bisa berakibat fatal. Jangan sampai gara-gara nila satu huruf, rusak susu sebelangga. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)