Sunday, November 4, 2012

The Shame is on YOU :)

Ola!!

Jadi ceritanya, tepat 1 minggu yang lalu, yaitu tanggal 31 Oktober kemari, Leku akhirnya melepaskan status sebagai karyawan di tempat kerjanya yang lama, yaitu PT. D. *yeeeeei xD* Seperti karyawan baik pada umumnya, Leku menyelesaikan segala macam administrasi, termasuk salah satunya adalah email perpisahan (read: sayonara). Main event dari cerita kali ini. :D

Alkisah sekitar beberapa bulan lalu, tepat saat PT. D melakukan outing, seperti biasa bendahara panitia outing menagih tambahan duit agar outing bisa berjalan dengan baik dan benar. Alkisah berikutnya, selain tambahan duit, ada pula biaya aktivitas untuk kegiatan free-time di lokasi outing nantinya. Satu dari aktivitas tersebut merupakan aktivitas maut, karena pembatalan tidak bisa dilakukan H-1, dan apabila memang batal, maka uang tidak kembali. Alkisah setelahnya, ada beberapa orang yang batal, termasuk salah satunya 'S', yang memilih aktivitas maut tersebut. Point#1: Biaya aktivitas tersebut belum dibayarkan oleh S.

Pada jaman dahulu kala, ketika outing akhirnya berjalan, posisi S yang kosong akhirnya digantikan oleh seorang petinggi di PT. D yang baru masuk. Sang petinggi tersebut dengan nurutnya membayarkan tambahan duit yang diperlukan agar bisa ikutan dalam acara outing kantor barunya. Pada jaman yang lebih dahulu, si petinggi ini ternyata berminat untuk mengikuti aktivitas maut, dan berkat ketidakberadaan S, maka slot aktivitas maut menjadi sepenuhnya milik dia. Point#2: Biaya aktivitas maut akhirnya ditanggung sementara oleh panitia.

Konon beberapa bulan setelah kejadian itu, ketika Leku dan tim PT. D hendak balik dari kantor ke client, bertemulah mereka dengan si S, dimana pada saat itulah S melakukan kesalahan terbesarnya. Konon juga, S menaiki sebuah taksi yang kemudian diambil alih oleh Leku cs, tanpa membayarkan uang taksi yang sudah dipakai sebelumnya. Point#3: S berjanji akan mengganti biaya taksi tersebut saat ada uang kecil.

Hari demi hari berlalu, dan tiba saatnya malam dimana Leku sedang menge-draft email sayonara. Setelah membaca ulang, menambahkan beberapa fakta tidak penting, menghilangkan lelucon jayus, dan kembali menambahkan sindiran yang menjurus, Leku tiba-tiba teringat akan dua cerita Alkisah dan Konon di atas, dan masuklah keduanya ke salah satu penutup email sayonara Leku:


Menurut Leku, ini adalah email sayonara terbaik sepanjang sejarah pe-resign-an di PT. D :P

Selang 1 hari setelah email dikirim, tepatnya pada hari pertama Leku bekerja di tempat baru, muncul kabar burung bahwa S mengeluarkan ultimatum kepada ketua panitia Outing (read: G) untuk mengirimkan email notifikasi bahwa apa yang Leku sampaikan itu tidak benar. Mengingat pribadi G yang bencong dan langsung kencing di celana saat dicecar oleh orang macam S, maka G dengan kalang kabut meminta nasihat dari sana sini, sebelum akhirnya menuruti perintah S dan mengirimkan email berikut:

Leku mendapatkan pelajaran paling berharga saat itu juga. Point#4: Jangan pernah membantu orang yang ternyata tidak ingin dibantu :)

Akan tetapi, hari belum berakhir, dan di penghujung hari, Leku mendapat kabar bahwa ternyata S dipanggil oleh bos-bosnya dan mendapat cecaran dan omelan karena kelakuannya yang mempermalukan tim. Pada akhirnya, S tidak juga membayar kepada panitia, tetapi membayar biaya taksi. Point#5: Does it worth it? Totally!! :D

Dengan demikian, berakhirnya perjalanan Leku di PT. D yang telah berhasil meningkatkan kemampuan bicara Leku di depan orang asing dengan super pesat. Semoga yang lain segera menyusul jejak langkah Leku dan melepaskan diri dari kapal yang sudah bocor dan nyaris tenggelam itu. :)

Sayonara minna-san! Mata, itsuka :)