Yak, para pembaca sekalian!
Setelah lama absen (lagi) karena kemalasan (lagi) Leku yang sedang dilanda demam maen game cari barang (lagi) dan berdasarkan dorongan dan peringatan dari Imah, akhirnya munculah postingan yang seharusnya sudah muncul dari beberapa waktu lalu!
Jadi inti ceritanya, beberapa waktu yang lalu kita semua mengalami yang namanya LIBUR LEBARAN, dimana hampir semua pekerja kantoran mengalami libur selama seminggu.
Nah, dalam event yang sungguh langka ini (mengingat bulan-bulan ke depan gak ada libur lagi T^T), Leku dan Imah membawa peliharaan masing-masing ke kampung halaman: Pon dan Yank!
Mereka berdua mendarat di Kota ATLAS ini dengan selamat yaitu pada hari Rabu, 31 Agustus. Dampak dari penerbangan di hari H lebaran tersebut? Pon berdampingan dengan TKI/TKW yang balik kampung, dan Yank mengalami delay sampai jam 8. Setelah keduanya berhasil diamankan di kandang Leku dan Imah, beristirahatlah mereka sebelum menjalani hari-hari brutal ala Group S.
Day 1
Berdasarkan saran dari Tour Guide kita, yaitu Cembul, dan asistennya Rosa, maka diputuskan hari pertama akan dihabiskan dengan mengunjungi tempat-tempat keramat di Semarang, yaitu Lawang Sewu dan Sam Poo Kong.
Perjalanan dimulai dengan dianternya Leku dan Pon ke rumah Cembul, dimana Rosa sudah stand by menanti, kemudian dilanjutkan dengan dijemputnya Imah dan Yank yang ternyata masih menunggu sarapan mereka. Seperti hal nya di rest area sepanjang jalan tol, rumah Imah hari itu menjadi tempat makan dan numpang kencing sebelum perjalanan panjang dimulai.
1st Stop: Lawang Sewu!
Keenamnya dikagetkan dengan harga masuk yang menjulang 2x lipat (dari 5k jadi 10k), tapi karena udah parkir, jadi masuklah mereka dan mengambil foto pertama.
Kenapa Hydrant? Karena posisinya paling mencolok dari pintu masuk :P
Perjalanan dilanjutkan ke dalam bangunan, yang ternyata sebagian ruangannya sudah dijadikan lapangan badminton dan kuburan kecoa.
Sambil bermodalkan ingatan yang lalu ketika Leku, Cembul, dan Rosa terakhir berkunjung, keenam bocah akhirnya memutuskan untuk naik ke atas. Tujuan awalnya sih, mencari dinding penuh cap tangan, tapi apa daya, sepertinya tidak ketemu, dan malah menemukan bekas sesajen.
Entah sesajen untuk apa |
Dan tentunya, kesempatan menemukan sesajen ini tentunya tidak disia-siakan oleh para penemunya, alias ambil FOTO!
Perjalanan dilanjutkan menuju sebuah tangga yang menuju ke atas, dimana semuanya mengira inilah tempat yang dituju. Sayangnya harapan itu sirna (ceileh) karena tempatnya ternyata berbeda. Tapi tenang! Hal ini tidak memupuskan harapan keenam bocah ini untuk berfoto ria ;)
Top 3: Si Penggoda Wanita :P |
Dan ternyata tidak semembosankan kelihatannya, ada arena cukup unik disana, yaitu sarang kelelawar! Usaha Pon untuk melempar batu ke arah salah satu kelelawar gagal (untungnya) karena tidak ada batu yang cukup besar untuk dilempar.
Korban kekejaman Pon |
Sebelum mengakhiri kunjungan di sarang kelelawar, Cembul dan Pon memutuskan untuk memperlihatkan aksi hebat mereka: foto loncat! :D
Perjalanan dilanjutkan kembali ke lantai bawah karena Leku merasa lapar. Untungnya, Cembul menemukan ide brilliant tepat di depan pintu-pintu nganggur.
Ada yang berniat jadiin cover film? :P
Perjalanan dilanjutkan ngalor ngidul kanan kiri utara selatan, dan karena Pon yang notabene punya kemampuan cenayang tidak menemukan hal yang seru, akhirnya diputuskan sudah saatnya mencari makan, karena Leku sudah melolong minta makan.
Tapi sebelum makan, ada satu ritual yang tetap harus dilakukan: foto, foto, dan foto :P
Menuju pintu keluar, Imah dan Yank tiba-tiba menemukan sebuah pintu dengan kondisi seperti di bawah ini:
Diperkirakan tempat tersebut adalah area penjara yang biasanya diisi air, dan para tahanannya disuru meringkuk atau jongkok sampai mereka mati. Any sign of ghost? Negative.
Lagi-lagi menuju pintu keluar, dan Rosa pun teringat pada kepala kereta yang dipajang di depan. Dan tentunya, ini merupakan salah satu momen yang tepat untuk mengabadikan kedatangan mereka ;)
Foto-foto tersebut mengakhiri kunjungan hari itu ke Lawang Sewu.
Goodbye! |
Setelah Cembul mengambil mobilnya yang diparkir, keenam bocah yang akhirnya kelaparan ini memutuskan untuk mencari makan. Cembul mengusulkan tempat makan baru di daerah dekat rumah Leku: XO Suki.
Dikarenakan kecepatan makan bocah-bocah kelaparan ini, sesi foto pun terlewatkan, dan mereka pun memulai perhentian kedua mereka:
Ini lo si Om Sam |
Buat informasi, keenam bocah ini belom pernah ada yang pergi ke Sam Poo Kong, jadi ini adalah pertama kalinya mereka menginjak yang namanya Sam Poo Kong!
Pon yang terkesima dengan patung-patung jagoan Dinasty Warrior langsung menggiring Leku yang membawa kamera untuk melakukan sesi foto narsis.
Tampak dari kejauhan, Imah, Yank, Rosa dan Cembul (yang sedang mencepol rambut) berjalan berkeliling, dan Leku pun mengambil foto candid.
Karena udara yang panasnya udah kayak di oven, keenam bocah ini berhenti di depan sebuah klenteng-klenteng an (yang kalo mau masuk ke dalem harus bayar 30k) dan berfoto ria (gak ada hubungannya ama panas? jelas :P). Oh ya, bagi para pemerhati, coba liat di ujung klenteng. Ada deretan patung binatang-binatang yang entah apa maksudnya.
Sesi foto pun dilanjutkan ke sebuah pohon dengan banyak bunga yang mirip sakura. Kali ini, modelnya adalah Cembul! Dan sebelum pulang, tak lupa Cembul memberikan hormat pada sang saka warna kuning di dekat gerbang Selatan.
Perjalanan hari pertama ditutup dengan dinner di S2 alias Sisingamangaraja Square, tempat nongkrong favorit bocah-bocah Semarang. Dengan motivasi untuk menemukan nonik-nonik Semarang yang terkenal imyut dan lutchu, akhirnya kelimanya (Rosa ditarik jemputannya) memutuskan untuk makan disana.
Dinner ini menutup perjalanan hari pertama, dan tentunya perjalanan hari kedua tidak kalah serunya.
Day 2: Bandungan Trip!
Seperti yang dijanjikan Leku, hari Jumat diawali dengan bangun pagi, menjemput Cembul, menjemput Imah dan Yank, dan langsung cao ke tempat tujuan: Bandungan!! Sayangnya formasi berkurang dari 6 jadi 5, karena Rosa sudah masuk kerja.
Tujuan awal adalah ke tempat pemancingan, di mana Yank menjadi bintang tontonan atas hasil tangkapannya yang lumayan banyak. Rencana awal, tadinya mau makan di tempat pemancingan, tapi karena Pon menolak makan d tempat yang kompornya deket WC, akhirnya mereka pun mencari tempat laen, dan untungnya di sepanjang jalan ketemulah satu tempat pemancingan yang namanya xxxxxxx (lupa).
Dengan makanan yang cukup enak, Leku merasa menyesal karena gak mancing sekalian disana T^T.
Setelah perut kenyang dan setoran sudah dikirimkan ke WC, kelimanya berniat pergi ke Susan Spa, tempat spa yang notabene pemandangannya bagus. Dari sini lah kejadian mengerikan itu dimulai.
Setelah sebelumnya ketika dari tempat pemancingan ke tempat makan mobil Livina yang dinaiki kelima bocah tersebut tersendat saat menghindari mobil lain, kali ini kejadian seram terjadi lagi di tanjakan saat mau keluar tempat makan: mobil GAK KUAT NAIK!!!
Si Livi sempat sampe mengeluarkan asap dari ban depan, dan dengan bantuan para tukang parkir dan sopir yang ada disana, dan tentunya dengan bantuan ganjalan batu, akhirnya mobil berhasil naik ke jalanan raya.
Perjalanan dilanjutkan, dan dimulailah mimpi buruk kedua: tanjakan!!
Lokasi yang dituju memang punya akses yang sedikit ribet, karena tempatnya ada di atas, sehingga mobil pun harus menanjak tinggi, dan di tanjakan ini lah, akhirnya si Livi sempat ngambek beberapa menit, sampe akhirnya kelima bocah turun dan melakukan trik yang sama dengan yang dipake di tempat makan: ganjal BATU!
Dengan Livi dikemudikan oleh sopir dan kelima bocah berjalan ke atas (karena sudah dekat), akhirnya mereka pun berhasil sampai di Susan Spa. Untungnya, pemandangan yang ada bisa dibilang cukup worth it dengan sport jantung di tanjakan :P
La Kana Chapel, itu nama bangunan yang sepertinya baru saja dibangun akhir-akhir ini, dan dari sana bisa dilihat pemandangan yang cakep ;)
Sambil leyeh-leyeh di pinggiran kolam yang mengelilingi kapel, Yank dan Pon melakukan aksi gila, yaitu menangkap kutu alias kecoa air dan anak ikan alias cethul.
Setelah menghirup udara Bandungan dalam-dalam, dan menunggu Cembul dijemput oleh keluarganya yang mau pergi ke Gua Kerep, Leku, Pon, Imah, dan Yank akhirnya mengakhiri kegiatan jalan-jalan di hari kedua dengan tertidur lelap di mobil sepanjang perjalanan.
Hari ketiga alias hari Sabtu adalah hari Leku dan Pon pulang kembali ke realita yang menyebalkan: Jakarta, meninggalkan Imah dan Yank yang akan menyusul nanti, dan Cembul yang asik mempraktekkan jurus Cesar Milan: be a pack leader.
Kepulangan Leku dan Pon mengakhiri sesi libur lebaran, dan tentunya mengakhiri postingan yang cukup panjang kali ini. Nitez all ;)
No comments:
Post a Comment