July 3rd, 2009 - Reunion n Fried Tofu

Setelah lama tidak bersua dan hanya berkomunikasi lewat media Y!M, SMS, dan sarana tanpa tatap muka lainnya, akhirnya ketiga personel Group 'S' malam ini dipertemukan kembali, walaupun dengan sedikit nyentrik, yaitu dengan dikawal (ato mengawal ya?) oleh serombongan bus, angkot, motor, dan kendaraan lainnya yang memenuhi jalanan di sekitar depan Halte BenHill sore tadi.

Tujuannya sih cuman satu : ngambil IJAZAH. Yang bikin seru bukanlah proses berantem sama petugas pengambilan ijazah karena jam dateng yang mepet, tapi yang seru adalah proses menemukan Leku (baca : saia) yang notabene tempat kerjanya beda dengan Cembul dan Imah.

Penyusuran sepanjang jalanan dari depan Atma sampe ke depan bangunan dengan plang 'McD' besar di depannya pun berlanjut, dan setelah cengak cengok dan diteriakin suru naek bus karena gelagat dari Leku yang kayak orang kebingungan nyari mobil Kijang dengan huruf belakang ZH, akhirnya terdengar sebuah sorakan dari Iik nya Imah, yang langsung melegakan hatinya.

Seperti biasa, sepanjang perjalanan yang diwarnai dengan seruan 'Awas motor!', 'Pelan - pelang, Gus!', dan berbagai macam peringatan lainnya, akhirnya ketiga personel Group 'S' ini pun tiba di kampus tercinta mereka, Binus. Tampak depan masih seperti biasa, tetapi begitu masuk ke dalam dan disambut oleh patung beruang A&W, hmmm sedikit diragukan bahwa kampus ini jadi lebih cocok lagi untuk disebut sebagai sebuah Mall.

Pengambilan ijazah berlangsung aman, lancar, dan terkendali, tanpa ada korban yang berjatuhan satu pun, walaupun masih ada 1 ijazah lagi (refer : Rosa) yang baru bisa diambil tanggal 21 nanti karena ada akreditasi di jurusan manajemen.

Dengan iming - iming segepok tahu goreng lezat dan asin ala Hasyim Ashari Dalam alias Kemakmuran (ada yang baru aja tau selain saia?), akhirnya Leku pun terbawa juga ke markas besar Group 'S', dan mengembat beberapa (baca : banyak) tahu goreng yang sudah nangkring di atas meja, menanti untuk disantap.

Waktu pun berjalan, sampai akhirnya Leku harus kembali menuju kandang sementaranya yang terletak di Setiabudi. Perpisahan tanpa air mata dan diselangi dengan lambaian tangan oleh Imah dan Cembul (tidak lupa buat Iik Imah) mengiringi suara knalpot motor jemputan Leku.

Tidak perlu waktu lama bagi ketiga personel tersebut untuk kembali bertemu lewat dunia maya, tapi kali ini bukan untuk bercengkerama, tapi karena Imah yang menyampaikan kabar gembira yaitu : dia akan tidur! Sementara memberi ucapan selamat pada Imah dan Cembul, Leku teringat akan kerjaannya yang diharuskan selesai keesokan harinya (ups, hari ini dong), dan mau tidak mau, mata Leku pun siap melek terus - terusan sambil sesekali menulis postingan buat hari yang sedikit berkesan dan tidak seperti biasanya ini.

-Leku